Hubungan Manusia dengan Ka'bah Baitullah
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (Allah).
(QS:Az-Zaariyat:56)
(QS:Az-Zaariyat:56)
Aku
(Allah) adalah rahasia yang tersembunyi, lalu Aku ingin dikenal, maka
kuciptakan makhluk agar iya mengenaliku dan dengan ridha-Ku ia akan
mengenaliku (HQ: Hasan Al-Bashri)
Manusia adalah sebaik-baik makhluk dan semulia-mulianya ciptaan dan juga sesempurna-sempurnanya hamba Allah.
Seluruh
makhluk yang Allah ciptakan tiada lain demi kepentingan Manusia, Alam
dan Seisinya, Jagad Raya dengan segala penghuninya, dari makhluk
bernyawa dan tidak bernyawa semua berpusat padanya.
Manusia
adalah Khalifah (Wakil) Allah di bumi dan dia adalah rahasia Allah atas
ke-Maha sempurnaan-Nya. Hakikat penciptaan manusia merupakan bukti dari
adanya kesatuan sistem kerajaan Ilahi sekaligus manusia sebagai inti
Asma Wassifat yang esensial, sehingga jagad raya dengan seluruh sifatnya
yang baharu adalah medan pengembaraan ruhiyah dalam kesatuannya yang
utuh.
Alam
dunia yang kita tempati saat ini adalah alam yang paling memungkinkan
lahirnya penyempurnaan hakiki melalui penyatuan Alamus Shagir unsur
materi jasad manusia (Micro cosmos) dengan Alam Jagad Raya sebagai Alamul Kabir (Makro Cosmos).
Fitrah yang tak dapat dipungkiri dari Konstanta Alam sebagai bagian Kalamullah,
terbukti bahwa alam dunia yang kita tempati saat ini memiliki titik
pusat yang menjadi semulia-mulianya tempat, senetral-netralnya cosmos
yang dalam Firman Allah SWT yang dikatakan sebagai " وَهَٰذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ " dimana Ka'bah Baitullah berada.
Rahasia
kebenaran yang tersembunyi dalam ayat ini mulai terungkap secara fisik
setelah sekian lama hanya mampu terungkap melalui alam ruhaniyyah para
hamba-hamba Allah yang terpilih sebagai tempat Taqarrub yang mustajabah, tempat dimana seorang hamba dapat menemui hakikat penyatuan secara mudah dan cepat.
Saat ini para ilmuwan dan peneliti dari seluruh disiplin ilmu mulai mengungkap tabir rahasia fisik Baitullah
sebagai titik pusat Bumi terlebih lagi hasil penemuan ahli geologi dan
matematika melahirkan teorinya yang cemerlang yang dikenal dengan teori
Rasio Emas (Golden Ratio) oleh Fibonacci seorang sarjana
yang pernah menyerap rahasia matematika, angka yang tersirat dalam surah
Al-Fatihah dari gurunya yang seorang sarjana mesir di Syiriah mencoba
mengungkap rahasia keberadaan Ka'bah secara fisik sesuai dengan
letak bumi dan ukuran jarak yang meliputinya ditambah dengan pembuktian
lain tentang benda-benda yang ada disekitar Baitullah sebagai
benda yang menyimpan rahasia yang tak tertandingi dan sebagian
membahasakannya sebagai rahasia / bukti kebesaran Allah yang ada di
Bumi.
Lalu, bagaimana hubungan antara Manusia dengan Ka'bah Baitullah?
Manusia sebagai makhluk termulia yang dibebani amanah menyembah, mencari, dan mengenali Rabbinya ditakdirkan oleh Allah sebagai Khalifah pada Alamul Kabir dilengkapi dengan kemampuan berfikir dan berinteraksi dengan Alamul Kabir sebagai sarana ibadah, Ta'arruf dan mencari jati dirinya melalui fenomena dan konstanta yang ada pada alam semesta.
Seluruh
alam semesta adalah kitab yang terpentang untuk dibaca bagi para
pencari jalan Allah dan pengalaman rukhiyah yang terbuktikan melalui
penemuan ilmiyah tentang keberadaan Ka'bah Baitullah sebagai pusat Alamul Kabir, membuat kita memahami makna Ka'bah Baitullah untuk umat manusia yang mengingini kesempurnaan Ma'rifah . Kiranya pantas rukun ke-5 dari Islam sebagai penutup justru adalah berkunjung ke Ka'bah Baitullah untuk kepentingan penyembahan.
Dan tidak ada pengembaraan tertinggi yang diraih oleh umat manusia dalam hidupnya secara haqiqi kecuali Ma'rifah (mengenal) akan hakikat dirinya yang diharapkan membawanya mengenali Rabbinya. Ma'rifah ini dilambangkan dalam Rukun yang paling menentukan saat berhaji yaitu hadir di Arafah tempat dimana moyang manusia Adam dan Hawa menemukan
jatidirinya sampai mengenali hakikat kehendak Tuhannya pada masa-masa
yang telah dan akan dilalui anak cucunya dan pada saat itu Ma'rifah merajai ruhiyah mereka.
Saat
itu pulalah lembah yang telah sekian lama dilaluinya, dipandang dan
diamatinya untuk saling mencari setelah dipisahkan Allah SWT ternyata
menyimpan Nur yang cemerlang yang hanya pernah mereka lihat dilangit
tepatnya di Baitul Ma'mur lalu merekapun bergegas menuju sumber cahaya dan sampai lah mereka di lembah kecil yang nantinya
dikenal dengan Bakkah atau Makkah, ternyata disebuah batu memancar
cahaya yang mereka lihat itu, lalu karena syukur dan rasa Ta'abbud yang tinggi maka bertawaflah mereka berdua memutari batu itu sebagaimana bertawafnya Malaekat pada Baitul Ma'mur diluar Bumi mereka dan ini merupakan Tawaf yang pertama umat manusia di Baitullah di bumi kita.
Dalam riwayat tasbih Malaikat yang menyembah sepanjang masa di Baitul Ma'mur dijadikan oleh Adam dan Hawa sebagai puji-pujian pada saat bertawaf yaitu "Subhanallah, Walhamdulillah, Wala Ilaha Illallah" dan disempurnakan oleh Adam dan Hawa dengan Allahu Akbar lalu kemudian disempurnakan lagi oleh Nabi Ibrahim AS Sang pembangun Ka'bah pertama untuk manusia dengan "La haula wala quwwata illa billah" lalu disempurnakan kembali oleh Nabi Sang penutup risalah Muhammad SAW dengan "Al Aliyyul Adzim". Tasbih ini dikatakan sebagai tasbih termulia yang dibaca disaat Tawaf di Baitullah.
Agaknya para sejarawan dunia khususnya para sejarawan muslim lalu mengembangkan penelitian mereka tentang keberadaan Hajar Aswad yang didalam Kitab-kitab Samawi
seperti taurat dikatakan adanya sebuah benda suci yang paling rahasia
dan terjaga dari masa kemasa oleh tangan-tangan gaib Malaikat adalah
sebentuk batu hitam yang tak lain melainkan adalah Hajar Aswad.
Hajar Aswad yang
menjadi titik awal dan akhir dari putaran orang-orang yang tawaf
dikatakan dalam sebuah riwayat sebagai benda langit, dalam riwayat lain
mengatakan batu syurga , bahkan diriwayat lain dikatakan bagian dari Turabi Adam yang diciptakan dari tanah layaknya (menyerupai) Ari-ari bagi anak cucunya, lalu dengan datangnya anak cucu Adam
kebaitullah disunatkan mencium, mengusut, memandang dengan rasa sayang
dan kerinduan itu adalah hakikat tahdimnya seseorang kepada saripati
jasad Manusia Pertama Adam AS, bahkan didalam riwayat yang lain pula dikatakan sebagai "Yaminullah Fil Ardh" (Saksi Allah SWT dibumi).
Dari
sekian banyak riwayat dapat dirasakan sedemikian eratnya kaitan hakiki
umat manusia dengan Ka'bah baik dari sisi Cosmotologi maupun dari sisi
kilas sejarah Ka'bah dan umat manusia dibumi.lalu bagaimana pemahaman
tentang "وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلا " "Mengerjakan haji itu adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah." (QS. Ali Imran: 97).
حِجُّ الْبَيْتِ dalam penafsiran menyengaja berkunjung ke Baitullah ditafsirkan oleh sebagian ulama adalah Haji dan Umrah. Sehingga
kewajiban berhaji dan berumrah adalah sama di wajibkan sekali seumur
hidup bagi yang mampu. Hanya perbedaannya Haji dalam pengertian umum
(Haji Besar) adalah bagian dari rukun Islam sedangkan Umrah (Haji Kecil)
tidak termasuk Rukun Islam. Sehingga kewajiban Haji tidak bisa gugur
bagi orang yang mampu sekiranya dia hanya melaksanakan Umrah.
Berbeda
dengan Umrah akan jadi gugur hukumnya bila Haji telah dilaksanakan
berdasarkan Hadits Rasulullah yang mengatakan "Kewajiban Umrah masuk
dalam kewajiban Haji". Berdasarkan dengan pendapat tersebut kewajiban
Haji dan kewajiban Umrah berdiri sendiri-sendiri sehingga seseorang yang
telah mampu fisik, biaya, dan kesehatan akan tetapi Quota antrian Quota
haji sudah sedemikian panjang maka seyogyanya mempercepat menyelesaikan
kewajiban Umrahnya, karena Umrah terbuka lebar waktunya dan tidak harus
menunggu antrian, karena dikhawatirkan kewajiban Umrah atasnya tidak
dilaksanakan padahal dia telah Istikharah untuk umrah hanya semata-mata
menanti melaksanakan ibadah Umrahnya bersamaan dengan ibadah Hajinya
yang memiliki kriteria Istikharah yang berbeda dari sisi Quota.
Apabila orang yang seperti ini tiba-tiba berhalangan atau mati sebelumQuota hajinya tiba maka kewajiban haji atasnya Ma'fuwwun Anhu (dimaafkan) akan tetapi kewajiban Umrahnya tetap akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah kelak.
Casino in Atlantic City - JtmHub
BalasHapusThe Borgata Hotel Casino & 사천 출장마사지 Spa, Atlantic City: Amenities, Games, Restaurants, Casino. 안성 출장안마 The Spa at Borgata 경상남도 출장마사지 has 15 태백 출장샵 restaurants, 2 bars, and 경주 출장안마 11 live